Selasa, 25 November 2008

Mengenal Sekolah Alternatif Qaryah Thayyibah Salatiga

Saat ini saya sedang di Sekolah Alternatif Qaryah Thayyibah, Kalibenng, Salatiga. Sekolah yang luar biasa. "Edan" dalam arti positif, luar biasa dalam arti sesungguhnya. Saya pun bisa berbagi cerita menggunakan fasilitas yang ada di sekolah ini.

Mungkin Anda pernah mendengar sekolah alternatif yang satu ini. Metro TV atau Trans TV pernah menayangkan liputannya. Kompas juga pernah memuat kisah perjuangan sekolah ini, yang dipelopori oleh Bahrudin.

Saya mengenal Bahrudin jauh sebelum ia merintis sekolah ini, namun kali ini saya tak ingin bercerita tentangnya. Saya ingin berbagi tentang perkembangan sekolah ini.

Ketika awal didirikan, sekolah SMP Alternatif ini baru memiliki puluhan murid. Saat ini, untuk tingkat SMA mereka sudah punya dua kelas, sedangkan jumlah siswa keseluruhannya sudah mencapai 150-an orang.

Di sini, siswa tidak dipatok harus belajar sesuai kurikulum seperti sekolah formal. Si anak sedang ingin belajar apa, saat itulah ia mencari sendiri materi pelajaran yang ingin diketahuinya. Juga kalau ia ingin mencari partner untuk diskusi tentang suatu hal.

Dari sini, anak sudah dirintis untuk memilih sendiri apa yang menjadi minat mereka, sehingga menjadi lebih fokus untuk menekuninya. Dan cara belajarnya juga langsung dari "kehidupan nyata."

Dari sisi murid, siswa yang tadinya cuma berasal dari Salatiga dan sekitarnya kini mulai lebih variatif. Kota-kota seperti Jakarta, Surabaya, Jombang, Jogjakarta, juga memberi sumbangan asal siswa. Di sini, mereka tinggal di rumah-rumah penduduk. Soal biaya, orang tua anak sendiri yang merundingkan besarnya "uang pondokan" dengan pemilik rumah yang ditinggali.

Lalu, jangan bicara soal produktivitas di sini. Anak-anak yang umurnya masih belasan, sudah bisa membuat film sendiri. Setiap akhir pekan di akhir bulan, ada pemutaran film ini untuk ditonton ramai-ramai.

Kalau film saja dengan mudahnya diproduksi, apalagi cuma sekadar buku. Di sini, karya-karya siswa sudah dibukukan dan diterbitkan oleh penerbit progresif dari Jogjakarta, LKiS. Juga karya-karya para gurunya.

Pendek kata, sekolah ini benar-benar menjadi alternatif bagi pendidikan yang sekarang ini sangat terasa membelenggu, tidak membebaskan. Tak terhitung sudah sekolah-sekolah formal yang mengunjungi "sekolah aneh" ini untuk menimba ilmu. Saat saya ada di sana pagi ini, sudah ada tiga sekolah yang akan datang berkunjung dan belajar.

Saat ini, Q-T sedang membangun lumbung informasi yang bisa diakses oleh siswa atau warga sekitar yang membutuhkan. Soal akses internet, nggak usah ditanya deh. Di sini, akses internet tersedia bebas 24 jam. Anda mau ngakses dari masjid, dari kebun belakang, dari halaman beranda depan, semuanya bisa asalkan Anda berbekal laptop yang memiliki wi-fi.

Saya berharap anak-anak di sini juga berbagi cerita sendiri tentang pengalaman mereka belajar di sekolah ini. Saya sudah ceritakan kepada pak "kepala suku" Bahrudin, bagaimana memanfaatkan Wikimu untuk berbagi cerita. Mudah-mudahan, kisah yang ditunggu-tunggu itu akan muncul, baik dari guru maupun dari murid-muridnya. (Oleh:aloysius weha)

24 komentar:

Marsigit mengatakan...

Congratulation! It is not about my arrogant to speak in English, however it is just an effort that we are to promote our local genius to international level. So if you sometimes write your article in English I think is good. The problem may come from the characteristics of your blog. (Marsigit)

ChEiLa ^_^ mengatakan...

blog yang sangat keren pak......

tetep semangad ya pak dalam mencerdaskan anak2 bangsa...terutama saya...........


never give up!!!!!!
god bless you........

Unknown mengatakan...

Sekolah yang luar biasa menurut saya dan patut diberi acungan jempol dua.Sekolah yang bisa menjadi trendcenter dimasa sekarang dan masa datang.Sekolah yang memberikan fasilitas dan kebebasan pada anak untuk mengembangkan kreatifitas.Sungguh kemajuan yang luar biasa pada pendidikan di Indonesia. CONGRETULATION (PAHALA,SI PGSD UKSW)

ChEiLa ^_^ mengatakan...

melihat dunia pendidikan di indonesia ini masih sangat memprihatinkan,biaya sekolah yang mahal,masih banyak sekolah-sekolah tertinggal,dan masih banyak juga anak bangsa kita yang seharusnya menuntut ilmu di sekolah tetapi harus berada dijalanan(mengamen untuk membantu orang tua).Dengan adanya sekolah alternatif ini dapat menjadi satu alternatif baru dimana pendidikan dapat dicapai dengan cara apapun.dengan membebaskan anak ingin belajar apa dan dengan siapa mungkin ini juga dapat membantu anak dalam meningkatkan potensi yang ada dalam dirinya.Tidak mengacu pada seragam yang bagus,buku yang bagus dan lengkap,gedung sekolah yang mewah,dsb.Alampun bisa dijadikan sebagai tempat dimana ilmu bisa didapat.Anak disini bisa dikatakan sebagai "BONEKA"bilamana segala sesuatu yang berhubungan dengan pendidikan harus mengikuti kurikulum yang telah ditetapkan.tak hanya sekolah alternafif yang ada disalatiga saja,sekarang ini banyak juga alternatif lain seperti home schooling,kelompok belajar,maupun pesantren yang mana pembelajaran yang diterapakan berbeda tapi memiliki satu tujuan yang sama yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.jadi disini ingin saya katakan bahwa"Mendidiklah dengan hati nurani dan jangan memandang dari materi,maka kita akan menuai keberhasilan jika apa yang kita berikan kepada bangsa ini berasal dari ketulusan hati.Buka mata hati kita masih banyak anak bangsa kita disana yang membutuhkan pendidikan."Jika kita mau membuka mata hati kita,sangat banyak sekali bibit-bibit unggul penerus bangsa di Indonesia.Seperti Andrea Hirata anak Belitong yang mampu meraih yang dia inginkan di Sorbone perancis.Dan pasti masih banyak lagi nama dari anak bangsa kita yang dapat mengharumkan nama bangsa.

cita ^_^ mengatakan...

Sekolah-sekolah alternatif yang menjadi trend sekaran ini muncul sebagai akibat ketidakpuasan akan sekolah-sekolah formal pada umumnya.Olehkarena itu sekolah alternatif berlomba-lomba menawarkan program yang berbeda dengan sekolah konvensional.Salah satunya adalah sekolah alternatif Qarryah Tayyibah,walaupun saya belum pernah mengunjunginya secara langsung tapi saya tau bahwa sekolah ini sangat luar biasa hebetnya dalam program-programnya mendidik siswa.Di sekolah alternatif ini anak brlasan tahun saja sudah bisa memproduksi buku bahkan film ,bagaimana bisa dibilang tidak hebat???!!!Itu saja baru berumur belasan tahun bagaimana jadinya kalau mereka sudah mgenginjak umur dua puluh keatas yang tentunya otak mereka sudah dipenuhi ilmu-ilmu yang melimpah ruah...wah semunya pasti lebih "mak nyus".Seandainya saja semua itu dimiliki oleh seluruh anak Indonesia pasti dunia ini kan lebih indah.
Saya berharap pendidikan di Indonesia bercrmin dari srklah yang luar biasa ini.Memang sekolah ini dilengkapi dengan fasilitas yang dapat memanjakan orang yang barada di dalamnya tapi apa tidak ungkin kalau seluruh pendidikan di Indonesia dapat seperti sekolah yang luar biasa ini.
Saya rasa pendidikan di Indonesia sudah sesuai dengan azas-azas pendidikan seperti azas tut wuri handayani,disini pendidik harus bisa merangsang dan menggairahkan siswa agr siswa dapat mengembangkan pribadi masing-masing.Dan di sekolah juga da kegiata OSIS yang merupakan perwujudan dari azas demokrasi.Dan azas-azas lain yang menurut saya sudah dilaksanakan.Tetapi yang menjadi persoalan pendidikan sekarang adalah program-program pendidikannya itu terlalu monoton.Siswa diharuskan duduk dikelas mendengarkan guru memberikan materi yang kebanyakan menggunakan metode ceramah,dengan seabrek mata pelajaran yang belum tentu siswa tersebut benar-benar mengerti.Apa cara etrsebut tidak begitu menjenuhka??!!
Menurut saya program/sistem pendidikan di Indonesia perlu dibenahi dengan bercermin pada sekolah-sekolah alternatif yang kebanyakan lebih menghasilkan anak-anak didik yang berkualitas.Apalagi dengan anggaran 20% dari Pemerintah untuk pendidikan yang bertujuan mencerdaskan anak bangsa,semua itu bisa terwujud.Rasa nasionalisme bangsa pun berperan ,dalam arti tujuan utama untuk mencerdaska anak bangsa itu sudah tertanam di otak masing-masing bangsa Indonesia.Karena say dengar masih ada pihak-pihak yang egois dengan lebih mementingkan materi dariada tujuan utama kita.Jika semua bangsa kita memiliki jiwa yang seperti itu bagaiman pendidikan kita akan maju??yang ada hanyalah keterpurukan pendidikan bangsa Indonesia yang tiada henti!
Kalau tidak dimulai dari sekarang..kapan lagi ???
"AYO bangsa Indonesia!!! bersama kita bisa untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang cerdas.Rasa kesadara dan nasionalisme bangsa Indonesia akan pentingnya pendidikan sangat diperlukan untuk sama-sama mencapai tujuan utama kita yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa!!!"
Thank's...
(by:Cita Minarsih,Mhs.FKIP-S1 PGSD.SWCU)

you...n...me mengatakan...

Sekolah alternatif sangat bagus untuk membantu siswa atau peserta didik yang kurang mampu agar bisa memperoleh pendidikan yang memadai sehingga setelah lulus dari sekolah alternatif tersebut peserta didik mempunyai bekal atau keterampilan yang bisa dikembangkan oleh peserta didik apa yang didapat dari yang diajarkan pada waktu peserta didik tersebut belajar di sekolah alternatif tersebut.

you...n...me mengatakan...

Sekolah alternatif sangat bagus untuk membantu siswa atau peserta didik yang kurang mampu agar bisa memperoleh pendidikan yang memadai sehingga setelah lulus dari sekolah alternatif tersebut peserta didik mempunyai bekal atau keterampilan yang bisa dikembangkan oleh peserta didik apa yang didapat dari yang diajarkan pada waktu peserta didik tersebut belajar di sekolah alternatif tersebut.

cita ^_^ mengatakan...

Sekolah-sekolah alternatif yang menjadi trend sekaran ini muncul sebagai akibat ketidakpuasan akan sekolah-sekolah formal pada umumnya.Olehkarena itu sekolah alternatif berlomba-lomba menawarkan program yang berbeda dengan sekolah konvensional.Salah satunya adalah sekolah alternatif Qarryah Tayyibah,walaupun saya belum pernah mengunjunginya secara langsung tapi saya tau bahwa sekolah ini sangat luar biasa hebetnya dalam program-programnya mendidik siswa.Di sekolah alternatif ini anak brlasan tahun saja sudah bisa memproduksi buku bahkan film ,bagaimana bisa dibilang tidak hebat???!!!Itu saja baru berumur belasan tahun bagaimana jadinya kalau mereka sudah mgenginjak umur dua puluh keatas yang tentunya otak mereka sudah dipenuhi ilmu-ilmu yang melimpah ruah...wah semunya pasti lebih "mak nyus".Seandainya saja semua itu dimiliki oleh seluruh anak Indonesia pasti dunia ini kan lebih indah.
Saya berharap pendidikan di Indonesia bercrmin dari srklah yang luar biasa ini.Memang sekolah ini dilengkapi dengan fasilitas yang dapat memanjakan orang yang barada di dalamnya tapi apa tidak ungkin kalau seluruh pendidikan di Indonesia dapat seperti sekolah yang luar biasa ini.
Saya rasa pendidikan di Indonesia sudah sesuai dengan azas-azas pendidikan seperti azas tut wuri handayani,disini pendidik harus bisa merangsang dan menggairahkan siswa agr siswa dapat mengembangkan pribadi masing-masing.Dan di sekolah juga da kegiata OSIS yang merupakan perwujudan dari azas demokrasi.Dan azas-azas lain yang menurut saya sudah dilaksanakan.Tetapi yang menjadi persoalan pendidikan sekarang adalah program-program pendidikannya itu terlalu monoton.Siswa diharuskan duduk dikelas mendengarkan guru memberikan materi yang kebanyakan menggunakan metode ceramah,dengan seabrek mata pelajaran yang belum tentu siswa tersebut benar-benar mengerti.Apa cara etrsebut tidak begitu menjenuhka??!!
Menurut saya program/sistem pendidikan di Indonesia perlu dibenahi dengan bercermin pada sekolah-sekolah alternatif yang kebanyakan lebih menghasilkan anak-anak didik yang berkualitas.Apalagi dengan anggaran 20% dari Pemerintah untuk pendidikan yang bertujuan mencerdaskan anak bangsa,semua itu bisa terwujud.Rasa nasionalisme bangsa pun berperan ,dalam arti tujuan utama untuk mencerdaska anak bangsa itu sudah tertanam di otak masing-masing bangsa Indonesia.Karena say dengar masih ada pihak-pihak yang egois dengan lebih mementingkan materi dariada tujuan utama kita.Jika semua bangsa kita memiliki jiwa yang seperti itu bagaiman pendidikan kita akan maju??yang ada hanyalah keterpurukan pendidikan bangsa Indonesia yang tiada henti!
Kalau tidak dimulai dari sekarang..kapan lagi ???
"AYO bangsa Indonesia!!! bersama kita bisa untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang cerdas.Rasa kesadara dan nasionalisme bangsa Indonesia akan pentingnya pendidikan sangat diperlukan untuk sama-sama mencapai tujuan utama kita yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa!!!"
Thank's...
(by:Cita Minarsih,Mhs.FKIP-S1 PGSD.SWCU)

maysi mengatakan...

Mengenai pendidikan di Indonesia


Sebenarnya setiap orang tua menginginkan anaknya dapat berkembang optimal dan merasa nyaman dalam melalui masa pendidikannya. Setiap orang tua mengharapkan anak berkembang secara fisik dan psikologis sesuai dengan tahap perkembangannya sehingga mencapai hasil yang optimal. Dengan memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak mereka..
Tetapi banyak pula orang tua yang tidak mampu memasukkan anak-anak mereka ke lembaga pendidikan karena keterbatasan ekonomi, sulitnya dijangkau baik dari segi transportasi maupun geografis, atau alasan lainnya. Kondisi seperti ini merupakan tantangan bagi kita semua, terutama karena setiap anak berhak atas pendidikan yang layak guna bekal kehidupannya kelak. Kita harus berusaha mencari alternatif model pendidikan anak yang tepat untuk anak-anak dari kelompok masyarakat ini, sehingga tidak tertinggal.
Bahwa pada saat ini mulai banyak orang tua merasa lembaga pendidikan yang ada tak lagi dapat memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anaknya. Orang tua merasa bahwa metode pengajaran yang dipilih tidak sesuai lagi dengan tahap-tahap pertumbuhan, perkembangan, minat dan kebutuhan anak, sehingga anak-anak tidak merasa nyaman berada di lembaga pendidikan. Sekolah dan pendidiknya dianggap hanya mengejar target kurikulum yang setiap tahunnya selalu berubah, sehingga anak-anak dibebani dengan berbagai materi yang tidak sesuai dengan kemampuan atau kebutuhannya. Anak-anak dididik demi memenuhi kurikulum, bukan kurikulum dirancang untuk anak. Anak-anak direnggut kemerdekaannya untuk berkreasi dan berimajinasi. Bahkan, lebih parah lagi kemandirian dan hati nurani anak pun direnggut kebebasannya.
Penerapan pendidikan semacam itu menyebabkan munculnya berbagai ide tentang sekolah yang menyenangkan sekaligus mencerdaskan anak, yang kemudian memunculkan berbagai sekolah alternatif.
Sebagai contoh muncul sekolah alternatif Qaryah Thayyibah, Kalibening, Salatiga. Sekolah ini memberi pengajaran yang berbeda dengan sekolah formal yang ada di Indonesia. Sekolah alternatif ini memberikan kebebasan siswa-siswanya untuk memilih pelajaran yang mereka inginkan sehingga,siswa bisa merasa nyaman dan tidak tertekan. Sekolah ini pun sudah terkenal di berbagai sekolah-sekolah formal. Banyak sekolah formal datang kesekolah ini untuk mengetahui cara pembelajarannya untuk diterapkan di sekolah formal.Selain muncul sekolah alternatif Qaryah Thayyibah, Kalibening, Salatiga juga muncul HOMESCHOOLING(HS) sekolah ini telah diakui keberadaannya oleh pemerintah untuk membantu pendidikan di Indonesia yang masih terpuruk. Dengan adannya HS ini anak yang tidak bisa datang ke sekolah formal dengan berbagai faktor masih bisa mengikuti pendidikan yang sama. Setelah munculnya berbagai sekolah alternatif orang tua bisa memasukkan anak mereka ke sekolah tersebut. Tetapi untuk saat ini orang tua yang mampu memasukkan anak mereka ke HS hanya dari kalangan ekonomi keatas seperti kalangan artis yang memiliki banyak kesibukan.
(Niken Maya Yasinta 292008084 kelas F S1 PGSD

maysi mengatakan...

Mengenai pendidikan di Indonesia


Sebenarnya setiap orang tua menginginkan anaknya dapat berkembang optimal dan merasa nyaman dalam melalui masa pendidikannya. Setiap orang tua mengharapkan anak berkembang secara fisik dan psikologis sesuai dengan tahap perkembangannya sehingga mencapai hasil yang optimal. Dengan memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak mereka..
Tetapi banyak pula orang tua yang tidak mampu memasukkan anak-anak mereka ke lembaga pendidikan karena keterbatasan ekonomi, sulitnya dijangkau baik dari segi transportasi maupun geografis, atau alasan lainnya. Kondisi seperti ini merupakan tantangan bagi kita semua, terutama karena setiap anak berhak atas pendidikan yang layak guna bekal kehidupannya kelak. Kita harus berusaha mencari alternatif model pendidikan anak yang tepat untuk anak-anak dari kelompok masyarakat ini, sehingga tidak tertinggal.
Bahwa pada saat ini mulai banyak orang tua merasa lembaga pendidikan yang ada tak lagi dapat memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anaknya. Orang tua merasa bahwa metode pengajaran yang dipilih tidak sesuai lagi dengan tahap-tahap pertumbuhan, perkembangan, minat dan kebutuhan anak, sehingga anak-anak tidak merasa nyaman berada di lembaga pendidikan. Sekolah dan pendidiknya dianggap hanya mengejar target kurikulum yang setiap tahunnya selalu berubah, sehingga anak-anak dibebani dengan berbagai materi yang tidak sesuai dengan kemampuan atau kebutuhannya. Anak-anak dididik demi memenuhi kurikulum, bukan kurikulum dirancang untuk anak. Anak-anak direnggut kemerdekaannya untuk berkreasi dan berimajinasi. Bahkan, lebih parah lagi kemandirian dan hati nurani anak pun direnggut kebebasannya.
Penerapan pendidikan semacam itu menyebabkan munculnya berbagai ide tentang sekolah yang menyenangkan sekaligus mencerdaskan anak, yang kemudian memunculkan berbagai sekolah alternatif.
Sebagai contoh muncul sekolah alternatif Qaryah Thayyibah, Kalibening, Salatiga. Sekolah ini memberi pengajaran yang berbeda dengan sekolah formal yang ada di Indonesia. Sekolah alternatif ini memberikan kebebasan siswa-siswanya untuk memilih pelajaran yang mereka inginkan sehingga,siswa bisa merasa nyaman dan tidak tertekan. Sekolah ini pun sudah terkenal di berbagai sekolah-sekolah formal. Banyak sekolah formal datang kesekolah ini untuk mengetahui cara pembelajarannya untuk diterapkan di sekolah formal.Selain muncul sekolah alternatif Qaryah Thayyibah, Kalibening, Salatiga juga muncul HOMESCHOOLING(HS) sekolah ini telah diakui keberadaannya oleh pemerintah untuk membantu pendidikan di Indonesia yang masih terpuruk. Dengan adannya HS ini anak yang tidak bisa datang ke sekolah formal dengan berbagai faktor masih bisa mengikuti pendidikan yang sama. Setelah munculnya berbagai sekolah alternatif orang tua bisa memasukkan anak mereka ke sekolah tersebut. Tetapi untuk saat ini orang tua yang mampu memasukkan anak mereka ke HS hanya dari kalangan ekonomi keatas seperti kalangan artis yang memiliki banyak kesibukan.
(Niken Maya Yasinta 292008084 kelas F S1 PGSD)

shealwayssmile mengatakan...

Sekolah non formal ini pasti akan sangat digemari jika kita brkunjung kesana. sistim pendidikan dan fasilitasnyapun tidak semata-mata berpaku pada kurikulum dan membebani siswa. terlebih siswa bebas untuk memilih forum yang merelka minati. jadi bakat atau minat mereka bisa lebih dikembangkan lagi. tentu berbeda dengan pendidikan formal yang sekarang justru mengjadikan kurikulumlah subyek pendidikan.

disekolah inipun tidak mengenal formalitas sperti yang ditutrkan salah satu siswanya dalam satu akesempatan. mereka bebas untuk memilih waktu belajar, materi belajar dan bebas untuk berkreasi. hal ini tentu sangat cocok bagi pejiwa-pejiwa muda yang sekarang banyak yang tidak mau dikekang.

sekolah ini benar-benar menjadi alternatif yang akan banyak diminati. Angkatan pertama yang hanya berjumlah 12 orang kini sudah mempunyai siswa kurang lebih 150. behkan prestasi merekapun patut diacungi jempol./ belum lama salah satu siswanya menjadi pembicara atau nasa sumber di SMP Taman Siswa Jogjakarta.

sekolah yang terletak di Jl. Radenmas said Kalibening Salatiga ini pastiu akan terus bertambah siswanya..

febriyant_F mengatakan...

Jujur saya secara pribadi belum pernah mendengar tentang tentang sekolah alternatif Qaryah Thayyibah salatiga, tapi setelah saya membaca artikel tentang sekolah tersebut saya ikut merasa kagum. Hal tersebut menunjukkan bahwa perkembangan dunia pendidikan di indonesia sudah mengalami kemajuan yang positif. Kita bayangkan saja seandainya semua sekolah formal di indonesia diganti dengan sekolah alternatif seperti Qaryah Thayyibah di salatiga tadi mungkin indonesia bisa lebih maju dari negara-negara lainnya bahkan amerika sekalipun.
Disini saya cuma bisa mengharapkan munculnya orang-orang kreatif yang menciptakan ide-ide positif demi kemajuan pendidikan di indonesia.

nielazZ mengatakan...

Komentar saya mengenai Sekolah Alternatif Qaryah Thayyibah adalah sangat membanggakan dan menjadi kabar yang sangat membahagiakan dalam dunia pendidikan di Indonesia.Seperti yang kita ketahui walaupun hanya berstatus sekolah alternatif tapi secara formal sekolah Alternatif Qaryah Thayyibah tercatat sebagai sekolah terbuka., lulusan sekolah Alternatif Qaryah Thayyibah bisa mendapatkan ijazah formal sekolah seperti halnya siswa sekolah reguler lainnya.Selain itu sekolah tersebut siswa tidak dipatok harus belajar sesuai kurikulum seperti sekolah formal.Sehingga anak tidak terlalu terbebani oleh banyaknya mapel yang dikuasai.Selain itu yang saya sukai dari sekolah tersebut adalah anak sudah dirintis untuk memilih sendiri apa yang menjadi minat mereka, sehingga menjadi lebih fokus untuk menekuninya.Terlebih lagi model pendidikan ini menghilangkan dominasi guru dalam kelas sehinnga guru dan murid sama-sama belajar dan berbagi. Bahkan tak jarang murid bisa menjadi guru bagi murid yang lainnya.
Qaryah Thayyibah memberikan sisi lain tentang potret pendidikan Indonesia. Ketika cerita keberhasilan pendidikan hanya berpangku pada prestasi belajar. Atau terdengar riuh ketika sang murid bisa menjinakkan soal-soal olimpiade dan memenangkan medali emas.Semoga hal ini menjadi secercah harapan di dunia pendidikan Indonesia.

nielazZ mengatakan...

Komentar saya mengenai Sekolah Alternatif Qaryah Thayyibah adalah sangat membanggakan dan menjadi kabar yang sangat membahagiakan dalam dunia pendidikan di Indonesia.Seperti yang kita ketahui walaupun hanya berstatus sekolah alternatif tapi secara formal sekolah Alternatif Qaryah Thayyibah tercatat sebagai sekolah terbuka., lulusan sekolah Alternatif Qaryah Thayyibah bisa mendapatkan ijazah formal sekolah seperti halnya siswa sekolah reguler lainnya.Selain itu sekolah tersebut siswa tidak dipatok harus belajar sesuai kurikulum seperti sekolah formal.Sehingga anak tidak terlalu terbebani oleh banyaknya mapel yang dikuasai.Selain itu yang saya sukai dari sekolah tersebut adalah anak sudah dirintis untuk memilih sendiri apa yang menjadi minat mereka, sehingga menjadi lebih fokus untuk menekuninya.Terlebih lagi model pendidikan ini menghilangkan dominasi guru dalam kelas sehinnga guru dan murid sama-sama belajar dan berbagi. Bahkan tak jarang murid bisa menjadi guru bagi murid yang lainnya.
Qaryah Thayyibah memberikan sisi lain tentang potret pendidikan Indonesia. Ketika cerita keberhasilan pendidikan hanya berpangku pada prestasi belajar. Atau terdengar riuh ketika sang murid bisa menjinakkan soal-soal olimpiade dan memenangkan medali emas.Semoga hal ini menjadi secercah harapan di dunia pendidikan Indonesia.


.

vivin_F mengatakan...

menurut saya sekolah alternatif semacam itu perlu dikembangkan untuk mewujudkan indonesia yang cerdas. saya merasa kagum atas perkembangn yang terjadi sekarang ini,ternyata masih banyak orang-orang kreatif yang peduli terhadap perkembangan pendidikan di indonesia.
Selain itu pemerintah juga harus ikut mengambil peran aktif dalam mengembangkan pendidikan di indonesia. Kita bisa membayangkan jika sekolah-sekolah yang ada di indonesia berubah seperti sistem pengajaran yang dilakukan di sekolah alternatif Qaryah Thayyibah mungkin indonesi sudah dapat mencetak generasi muda yang memiliki nilai plus.

iva_zweeT mengatakan...

Setelah saya membaca sekilas tentang artikel mengenai sekolah alternatif Qaryah Thayyibah di salatiga saya dapat mengambil kesimpulan bahwa sekolah alternatif yang ada di indonesia sudah mengalami kemajuan yang luar biasa, tapi sayangnya belum banyak sekolah-sekolah alternatif di indonesia yang memiliki kualitas yang sama dengan sekolah alternatif Qaryah Thayyibah di salatiga,bahkan sekolah tersebut lebih berkualitas dibandingkan dengan sekolah formal lainnya.
Saya berharap suatu saat sekolah-sekolah di indonesia bisa lebih berkembang lagi,kita bayangkan saja seandainya semua sekolah di indonesia bisa seperti sekolah di salatiga tersebut mungkin sekarang ini indonesia sudah memiliki ratusan bahkan ribuan tenaga-tenaga ahli yang berkualitas,sehingga indonesia tidak perlu mendatangkan tenaga ahli dari luar.
Tapi disamping itu peran pemerintah juga sangatlah penting untuk menyediakan sarana dan prasarana yang memadai bagi siswa.

va_nia mengatakan...

Setelah saya membaca artikel ini saya sependapat dengan sekolah bersisitem seperti ini,Ilmu Pendidikan sebagai penuju ke arah kemajuan, dan kemajuan itu digambarkan sebagai masyarakat tahap positif, atau masyarakat industrial,dan memunculkan teori-teori baru bisa diterima dan dapat bermanfaat bagi masyarakat,tetapi berbeda dengan kenyataan yang muncul diLapangan,selama ini sisitem pendidikan yang dihadapi peserta didik sangat memprihatinkan seperti halnya siswa dipatok harus belajar sesuai kurikulum yang dihadapi materi pelajaran yang begitu banyak untuk dipahami, sedangkan kemampuan siswa untuk memahami isi dari semua materi itu sangat sulit sehingga kebanyakan / hampir semua sisiwa tidak memahami materi yang diberikan sebanyak itu tetapi mereka dituntut untuk bisa memahami materi itu. Sehingga peserta didik disibukkan utuk menghafal dari materi-materi yang diberikan, mereka tidak mengetahui maksut dari isi materi tersebut. Sehingga mereka memahami / fokus pada materi hanya sedikit, tidak semua materi dapat dipahami peserta didik. Yang dijalani sisitem pendidikan diIndonesia selama ini dengan metode "Sedikit Bisa, Dengan Materi Banyak". Dengan sisitem seperti ini secara terus menerus kapan terjadi kemajuan pendidikan?kita bisa menggantinya dengan sisitem yang berbeda seperti di sini, siswa tidak dipatok harus belajar sesuai kurikulum seperti sekolah formal. Si anak sedang ingin belajar apa, saat itulah ia mencari sendiri materi pelajaran yang ingin diketahuinya. Juga kalau ia ingin mencari partner untuk diskusi tentang suatu hal.Dan dari sini, anak sudah dirintis untuk memilih sendiri apa yang menjadi minat mereka, sehingga menjadi lebih fokus untuk menekuninya. Dan cara belajarnya juga langsung dari "kehidupan nyata". Hal ini sangat bermanfat untuk kemajuan pendidikan dan dapat bermanfaat bagi masyarakat.Trimakasih.

Linta_Rachma mengatakan...

Menurut saya Sekolah Alternatif Qaryah Thayyibah merupakan salah satu sekolah alternatif yang menjawab tentang kekecewaan terhadap sistem pendidikan yang ada di Indonesia. Di Indonesia, Untuk masuk ke sekolah yang favorit butuh biaya “jut-jut” alias berjuta-juta. Biaya pendidikan mahal bukan karena terlalu tinggi namun dilihat dari penghasilan masyarakat yang pas-pasan sehingga tidak bisa menjangkau pendidikan yang terbaik untuk anak-anak mereka. Memang kita tidak bisa begitu saja menyalahkan pemerintah namun merupakan tanggung jawab kita bersama bagaimana agar nasib pendidikan di negeri kita tidak semakin terpuruk.
Saya salut terhadap Qaryah Thayyibah ini karena berawal dari keprihatinan Bp Bahruddin tentang pendidikan anak-anak didesanya dan dari sarana prasarana yang awalnya minim dengan murid dari anak-anak petani yang tidak mampu bersekolah di sekolah favorit karena biaya pendidikannya yang mahal, justru mampu menghasilkan potensi-potensi atau bibit-bibit yang luar biasa.
Yang lebih membuat saya terkagum-kagum adalah sistem belajarnya yang dirasa sangat menyenangkan. Anak ingin belajar apa maka dia akan mencari sendiri materinya dan tentuya dibawah bimbingan dari para guru sehingga hasil belajar tersebut akan bisa optimal terbukti dengan banyaknya prestasi dari Sekolah tersebut.
Sekolah ini sungguh luarbiasa, itulah yang ada dibenak saya ketika mendengar kata Qaryah Thayyibah. Andai saja dulu waktu saya kecil sudah ada sekolah seperti ini pasti kegiatan belajar akan lebih menyenangkan. Pada kegiatan ekstra jurnalistik yang saya ikuti semester ini ternyata mengadakan kunjungan ke sekolah Qaryah Thayyibah namun sayang saya tidak bisa mengikutinya karena ada halangan. Meskipun begitu dari cerita teman saya yang telah datang kesana, sekolah tersebut begitu luar biasa. Banyak karya-karya dari siswa-siswa disana yang sudah diterbitkan dari mulai buku, kaset, CD lagu dll untuk memenuhi kebutuhan fasilitas sekolah dari mulai papan tulis, spidol dll. Bahkan siswa-siswi tersebut sudah rekaman sendiri membuat lagu yang digunakan sebagai Mars Qaryah Thayyibah dan beberapa tembang dolanan anak tempo dulu. Kita juga diberi kesempatan boleh mengikuti kegiatan disekolah tersebut dengan biaya sukarela, kita juga diperbolehkan untuk mengikuti forum diskusi yang biasa diadakan setiap hari sabtu.

Jenii mengatakan...

Inovasi-inovasi yang ditemukan sekolah alternatif, yang sebenarnya menjadi impian dalam dunia pendidikan, masih sulit diadopsi menjadi arus utama dalam pendidikan di Indonesia. Masalahnya karena terbentur pada persoalan guru dan lembaga pendidikan guru yang ada saat ini. Mereka yang mempelajari ilmu pendidikan masih sulit untuk berpikir seperti yang dipraktikkan di sekolah-sekolah alternatif.Jadi,penerapan sekolah alternatif yang bisa mempersiapkan siswanya untuk bisa bekerja karena sudah mempunyai keahlian.

shealwayssmile mengatakan...

Bekal keterampilan
Mussadiq menyatakan perlunya pendidikan alternatif menyediakan tempat bagi mereka yang mau langsung bekerja setelah tamat SMP. Akan tetapi, menurut Bahruddin, keterampilan pada tingkat pendidikan dasar mesti ditanggapi secara hati-hati. Keterampilan yang diajarkan kepada anak sekadar untuk terampil, bekerja secara mekanistis, bisa diartikan merampas hak anak untuk belajar lebih lanjut. Bahruddin berpendapat, bekal keterampilan pada tingkat pendidikan dasar sebaiknya hanya jadi sarana dan media belajar, bukan justru menjadi tujuan.

Mussadiq sepakat bahwa keterampilan yang diberikan pada pendidikan dasar tidak sekadar memberikan keterampilan yang bersifat mekanistik, tetapi juga yang memberikan kecakapan untuk hidup. Akan tetapi, ia juga mengatakan dalam lingkungan tertentu di- perlukan pula pendidikan keterampilan yang bersifat praktis. Ini agar anak bisa bekerja bila putus sekolah.http://pendidikan-alternatif.blogspot.com/2005/04/inovasi-sekolah-alternatif-sulit.html
oleh : yessi satriawati

rara mengatakan...

Setelah saya membaca artikel tentang sekolah Qaryah Thayyibah saya berpendapat bahwa sekolah ini membantu siswa untuk mengembangkan bakatnya dan kemampuan di bidang yang mereka pilih.Siswa dapat lebih mendalami kemampuannya dibidang tersebut.Karena seorang siswa hanya memilih satu bidang yang dia senagi,dengan begitu siswa dapat lebih mengerti dan lebih mendalami bidang tersebut.Siswa belasan tahun saja sudah dapat menghasilkan karyanya,itulah salah satu hasil nyata sekolah alternatif.Sekalipun sekolah ini sekolah alternatif namun kita tidak perlu ragu akan kemampuan intelektual,kreativitas,dan kedisiplinan sekolah ini.Mutunya pun tidak kalah dari sekolah-sekolah formal yang ada.Seandainya saja sekolah formal dapat bercermin dari kemampuan sekolah alternatif ini,mungkin saja siswa-siswanya juga akan mampu bersaing di dunia luas.Fasilitas yang ada di sekolah alternatif ini sangat menunjang pembelajaran para siswa.bagaimana tidak??sudah bisa bikin film!!!!pembelajarannya menggunakan internet..HEBAT!!!keren bukan??? Andai saja Indonesia menggunakan sistem pembelajaran seperti sekolah alternatif ini pasti siswa-siswanya pun akan lebih maju,kreatif,dan pintar.Seharusnya Pemerintah Indonesia tidak mengubah-ubah kurikulum yang membuat banyak orang pusing tapi membuat kurikulum seperti di sekolah alternatif ini yang mudah diterima dan jelas.Karena di sekolah ini siswa dituntut satu mata pelajaran saja untuk benar-benar ditekuni sedang kurikulum yang ada di Indonesia kita dituntut untuk dapat mengerti semua mata pelajaran..untuk satu mata pelajaran saja kita belum tentu bisa mengerti apalagi sekian banyak mata pelajaran yang di berikan.Kita mendapat sekian banyak mata pelajaran tapi kita hanya menguasai sedikit...APA ITU YANG DI HARAPKAN PEMERINTAH???
Tolong pahami kemampuan SDM di Indonesia.Menurut saya seharusnya pemerintah bercermin pada sekolah alternatif ini jika ingin memajukan pendidikan di Indonesia.Semoga lebih banyak lagi sekolah-sekolah alternatif. Terimakasih..oleh:Ratih 292008190 FKIP-UKSW.

budyrahm mengatakan...

Sekolah alternatif seperti sekolah Qaryah Thayyibah Salatiga menunjukkan bukti bahwa Indonesia sebenarnya mempunyai putra putri bangsa yang sangat potensial di bidangnya masing-masing.Sekolah Qaryah Thayyibah berhasil membuktikan bahwa metode pengajaran yang ada di sekolah tersebut lebih efektif dandapat dikatakan berhasil mengembangkan bakatdan kreatifitas siswa dibanding dengan sekolah formal yang menggunakan kurikulum dari pemerintah.Dengan metode belajar sesuai dengan keinginan siswa,siswa pasti akan lebih senng dengan apa yang dipilih menurut kemampuannya sendiri di banding dengan siswa sudah ditentukan harus belajar pelajaran yang sulit dan rumit.Kini sudah saatnya bagi kita calon-calon guru kita di dalam permasalahan inijangan mencari kambing hitamnya,tetapi kita sebaiknya bersama- sama mencari solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.Agar pendidikan dan kualitas di negara indobnesia tercinta tidak kalah dengan negara lain.

budyrahm mengatakan...

Sekolah alternatif seperti Qaryah Thayyibah sangat baik untuk digunakan di indonesia sekolah ini tidak menggunakan kurikulum dari pemerintah melainkan menggunakan metode pembelajaran tersendiri dengan memberi kebebasan pada siswa untuk memilih pelajaran apa yang diinginkannya dengan metode ini siswa dapat lebih memperdalam apa yang menjadi pilihannya dengan metode tersebut mampu mengembangkan bakat dan kreativitas siswa. Metode ini dapat dikatakan berhasil daripada sekolah formal yang menggunakan kurikulum dari pemerintah, yang menuntut siswa untuk mempelajari dan menguasai semua materi pelajaran yang ada. Kini sudah saatnya bagi kita calon guru untuk mencari solusi dari permasalahan pendidikan yang terkesan membebani siswa. Kita harus bersama-sama berjuang untuk menentukan metode pembelajaran di indonesia agar dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan kreativitas siswa dan tidak membebani siswa dengan pelajaran-pelajaran yang sulit. Agar kualitas SDM di indonesia tidak kalah dan mampu bersaing dengan negara lain.

cita ^_^ mengatakan...

PERBEDAAN PENGAJARAN SEKOLAH FORMAL DAN SEKOLAH ALTERNATIF

Pada tanggal 17 Desembar 2008 kami melakukan observasi di Sekolah SD.Tepatnya di SD Ngajaran II Kec.Tuntang Kab.Semarang.Kami mendapatkan hasil bahwa sekolah ini pernah melaksanakan kurikulum 1975,1994.KBK,dan KTSP.Dan saat ini sekolah ini menerapkan kurikulum KTSP.Karena di saat kami melakukan observasi bertepatan dengan akhirnya tes semester,dan proses belajar mengajar semester gasal syudah berakhir.Maka dari itu kami tidak bias melihat secara langsung proses belajar mengajar di sekolah itu.




Kami mendapat informasi dari salah satu guru yang mengajar di sekolah tersebut,tepatnya wali kelas 6 yang bernama Bapak Sukarno.Beliau mengatakan bahwa sekoalh ini pernah menerapkan beberapa kurikulum seperti yang telah desebutkan diatas.dan saat ini SD ngajaran II menerapkan kurikuluk KTSP.”Pengaruh perubahan kurikulum terhadap siswa yaitu sering terjadinya perubahan materi pelajaran disetip jenjang kelas sehingga sebagian siswa ada yang belum menguasai penuh materi pelajaran.Tetapi pada prinsipnya siswa tidak terlalu terpengaruh terhadap perubahan kurikulum, karena siswa seakan hanya menerima proses kegiatan belajar mengajar yang disampaikan oleh guru.”berikut pendapat dari Pak Sukarno.
Dari proses kegiatan belajar mengajar yang dikatakan Pak Sukarno dapat kita lihat bentuk nyata kreativitas yang trcipta,contohnya:rangkaian listrik,alat peraga dalam proses belajar(peta yang berukuran besar) dan banyak hiasan kelas yang memberi kenyamanan bagi siswa dalam mengikuti atau menerima materi pembelajaran di kelas.
Namun hal itu terhambat oleh kekurangan sarana dan prasarana seperti tidak adanya laboraturium IPA,ruang TU,dan bahkan perpustakaan pun tidak berjalan dengan lancer.Tetapi para guru berusaha keras untuk memajukan sekolah tersebut melalui MBS yang di kelola.



















Jauh-jauh hari sebelum tugas ini di berikan kami melakukuan observasi di sekolah alternatif Nidaul Hikmah,tepatnya di jl.Sardulo II Rt 2, Rw 2 Sidorejo Kidul Salatiga didaerah Klumpit,Kalibening.Sekolah alternatif ini berdiri atas latarbelakang tidak puasnya akan sekolah konvensional.
Visi sekolah ini adalah menjadi sekolah unggul dan berkualitas,dengan mengedepankan implementasi nilai-nilai Islam.
Misi sekolah ini antara lain
• mengembangkan bakat dan potensi siswa baik di bidang akademik maupun minat bakat serta penguasaan teknologi informasi(aspek IQ),
• mengembangkan kemandirian siswa dalam hal keterampilan hidup,strategi belajar,sensitifitas-responsibilitas,dan manajemen diri siswa(aspek EQ)
• mengembangkan watak dan karakter Islami dalam seluruh aspek kehidupan siswa dan elemen sekolah yang lain(aspek SQ)
• mengembangkan profesionalisme dan skill guru,kepala sekolah,dan pengelola sekolah yang lain menuju sekolah yang berkualitas.
Sistem pembelajaran disekolah ini sesuai dengan pembalajaran kurikulum KTSP,yang berbeda adalah lama pembelajarannya.Sekolah ini menggunakan full day school yaitu sekolah sehari penuh.Pertama terpikir di benak kami satu pertanyaan Apakah tidak membosankan?!apalagi untuk anak seusia mereka yang biasanya mereka gunakan untuk bermain ternyata sekolah ini juga mengadakan system tematik yaitu dalam pembelajaran anak tidak hanya dihadapkan pada teori saja tapi langsung praktek ke laoangan,contohnya saja pada wanktu anak belajar IPA tentang tumbuhan mereka sacara langsung ke lapangan untuk mengamati tumbuhan tersebut. Jadi anak tidak akan bosan, mereka juga dapat balajar sambil bermain.Siswa juga dikenalkan pada lingkungan melalui kegiatan out bound,kegiatan ini mengenalkan siswa akan lingkungan pendidikan jadi lingkungan pendidikan tidak hanya terjadi pada lingkungan sekolah saja menggunakan toeri dan penjelasan-penjelasan dari guru tapi siswa dapat belajar secara konkrit selain itu untuk kelas 3 ke atas diajarkan mentoring untuk kedewasaan.Kegiatan ini diberika untuk melatih siswa akan kemandirian dan tanggungjawab.Diberikan beberapa kegiatan ekstrakulikuler untuk membuat siswa agar kreatif dan aktif, ekstrakurikuler itu antara lain seni, jurnalistik, English club dan olahraga.
Tenaga pendidik di Nidaul Hikmah ditekankan pada komitmen untuk mencerdaskan anak bangsa dan kompetensi yang dimiliki.
Perbedaan sekolah formal dan alternative
Sekolah formal system pembelajaran dilakukan di dalam kelas dan mengacu pada guru dan buku panduan hanya pada materi. Guru masih membimbing siswa, siswa hanya menerima materi.
Sekolah alternative system pembelajaran tidak terpacu pada materi tetapi langsung ke lapangan. Selain itu, siswa dituntut aktif.






Disusun oleh:

Cita Minarsih (292008007)
Galih Pamula Sari (292008011)
Nurul Setyaningsih (292008117)
Ratih F Setyaning (292008190)