Selasa, 25 November 2008

SekolahAlternatif


Munculnya sekolah alternatif saat ini, awalnya karena keprihatinan seseorang atas pelaksanaan pendidikan di Indonesia. Maka muncullah sekolah-sekolah yang menawarkan program-program yang berbeda dari sekolah-sekolah pada umumnya. Contohnya, munculnya SLB (Sekolah Luar Biasa) yang menerima murit-murit yang mengalami cacat mental. Disana anak-nak yang cacal mental mendapat kesempatan untuk mendapat pendidikan.
Selain itu, tujuan sekolah alternatif yang menerima keahlian tertentu dari siswa-siswanya sesuai dengan keahlian dan bakt yng ingin didalaminya. Seperti ”Universitas Tikyan” sebutan pendidikan bagi anak-anak jalanan yang terdapat di daerah Yogyakarta yang diirikan pada tahun 1988. Pendidikan yang memiliki julukan ”sitik-sitik lumayan” sesuai dengan singkata ”Tikyan”, merupakan salah satu contoh pendidikan yang menawakan kelas-kelas khusus pada kampurs mereka yang ingin mendalami ahli khusus. Berbagai macam ketrampilan di ajarkan oleh kampus ini seperti membatik, kerajinan tangn, membuat kertas daur ulang kerajinan kayu, melukis dan lain-lain. Tentu saja disana tidak menernbitkan ijasah kerena tujuan pendidikan mereka adalh memanusiakan manusia. Yang nantinya pendidikan yang diperoleh dapat membantu mereka langsung menghasilkan uang.
Masih banyak sekolah alternatif yang ada di Indonesia lain yang memiliki bentuk dan tujuan yng berbeda pula. Seperti Pesantren dan sekolah minggu yang memiliki tujuan mencerdaskan siswa-siswa sesuai agama yang dianut. Selain itu juga sudah muncul Pendidikan di Rumah atau lebih dikenan dengan Home Schooling. Pendidikan semacam ini adalah pendidikan yang diselenggarakan oleh sebuah keluarga sendiri terhadp anggota keluarga yang masih usia sekolah. Tujuan dari keluarga itu sendiri juga macam-macam. Seperti, menjaga anak-anak dari pengaruh buruk lingkungan yang negartif, menyelamatkan anak baik fisik maupun mental dari pengaruh teman sebayanya, dan lain sebagainya.
Sekolah alternatif akan sangat bermanfaat sekali bagi perkembangan anak-anak di Indonesia. Karena sekaligus membantu pemerintah untuk mencerdaskan anak bangsa. Namun harus diketahui bahwa, hal itu akan tercapai asalkan tujuan utama itu masih diIngat. Kerena kadangkala masih ada pihak-pihak yang mementingkan materi (uang) dari pad pendidikan. Hal itu secara otomatis akan mengakibatkan tujuan utama terbengkalai dan kualitas pendidikan di Indonesia menurun.
Jika saya dapat mengataka kepada semua organ-organ yang menangani pendidikan, ”Kembali lah kepada tujuan awal kita. Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah terpenting. Secara otomatis kehidupan di Indonesia akan berubah menjadi Indah jika semua anak bangsa Cerdas. Maka hal-hal yang ditakut seperti kemiskinan akan berkurang sendirinya. Saling bekerja sama dan tidak saling menjatuhkan satu pihak dengan pihak lain. Indonesia memiliki bibit-bibit yang tersembunyi jika kita mau membuka mata.” TERIMA KASIH (Oleh: Galih Pamula Sari Mhs. S1 PGSD UKSW 2008)

Akhir-akhir ini mulai muncul sekolah-sekolah alternatif yang menyelenggarakan sekolah denganaturansendiri.
1. Apa yang menyebabkan hal ini bisa terjadi
2. Bagaimana kondisi ini terhadap nasib pendidikan di Indonesia
3. Bagaimana pandangan Anda melihat kondisi ini

1. Karena orang tua dan masyarakat yang merasakan bahwa suasana pembelajaran di banyak sekolah sering kurang mengedepankan kepentingan terbaik bagi anak yang berujung tertekannya kreativitas alamiah anak. Dengan realita ini berkembanglah gagasan dari para pakar pendidikan yang ingin menciptakan sebuah sistem pendidikan sekolah yang menyenangkan sekaligus mencerdaskan bagi anak. Lalu dimunculkannya sekolah alternatif, misalnya, sekolah alam, yang mengajak siswanya belajar lebih banyak di alam.. Kekuatan homeschooling lebih memberikan kemandirian dan kreativitas bagi anak, peluang untuk mencapai kompetensi individual secara maksimal, terlindungi dari penyakit sosial seperti narkoba, konsumerisme, pergaulan menyimpang dan tawuran, serta memungkinkan anak siap menghadapi kehidupan nyata dengan lingkup pergaulan yang lebih luas..
http://www.pls-unnes.com/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=32

2. keberadaan sekolah formal di anggap sudah tidak efektif karena menjalankan program pendidikan yang sangat mekanis.
lembaga pendidikan formal telah kehilangan aspek humanisme dan karakter sejatinya karena telah menjadikan anak didik sebagai robot.
Di Republik Indonesia tercinta ini sepertinya pendidikan hanya bisa dinikmati oleh mereka yang memiliki uang. Mereka yang kaya bisa memberikan pendidikan yang baik bagi anak - anaknya dan menyekolahkan mereka di sekolah terbaik dan universitas terkemuka atau bahkan ke luar negeri. Sementara bagi mereka yang kurang beruntung hanya bisa belajar seadanya saja. Dengan adanya sekolah-sekolah alternatif ini masyarakat dari status ekonomi rendah dapat mengenyam pendidikan

http://sekolah.nh.web.id/2008/05/efektifkah-sekolah-alternatif/

3. Menurut saya sekolah alternatif dengan menerapkan biaya pendidikan
(Oleh: Hadi Widodo)

6 komentar:

GaLiH__(@_@) mengatakan...

Kenapa tidak untuk mencoba mengembangkan sekolah alternatif yang sudah terbukti sukses untuk menciptakan seseorang yang ahli dalam bidang yang ia pilih. Benar kata pak.wahyudi "Indonesia semua bisa tapi sedikit-sedikit". Saya sekilas tadi berkhayal, jikalau tiap bidang masing-masing memiliki orang-orang yang memang ahli dalam bidangnya....Indonesia pasti tidak menyewa orang luar untuk mengelola Barang tambang diIrian Jaya...he..he...Memang DunIa Khayal.

ehh... tapi semoga itu bukan hanya khayalan saya ya pak...
Memang butuh waktu untuk itu....

Semangat untuk Indonesia TERSENYUM.

GaLiH__(@_@) mengatakan...

Kenapa tidak untuk mencoba mengembangkan sekolah alternatif yang sudah terbukti sukses untuk menciptakan seseorang yang ahli dalam bidang yang ia pilih. Benar kata pak.wahyudi "Indonesia semua bisa tapi sedikit-sedikit". Saya sekilas tadi berkhayal, jikalau tiap bidang masing-masing memiliki orang-orang yang memang ahli dalam bidangnya....Indonesia pasti tidak menyewa orang luar untuk mengelola Barang tambang diIrian Jaya...he..he...Memang DunIa Khayal.

ehh... tapi semoga itu bukan hanya khayalan saya ya pak...
Memang butuh waktu untuk itu....

Semangat untuk Indonesia TERSENYUM.

widodoadidas mengatakan...

menurut saya baik sekolah alternatif maupun sekolah formal sama-sama berusaha mencoba mencerdaskan kehidupan bangsa,mungkin yang membedakan adalah cara untuk mencerdaskannya. banyak orang melihat bahwa sekolah formal terlihat kaku artinya seorang anak yang sekolah disekolah formal sangat terikat dengan aturan-aturan yang dibuat sekolah, anak tidak dapat berkembang dengan bebas. sedangkan di sekolah alternatif anak dirancang sebagai anak yang kreatif yang mampu mengembangkan pola pikirnya dengan bebas.tapi menurut saya (sepengetahuan saya) sekolah alternatif banyak digunakan hanya oleh anak-anak orang yang mampu, yng ortunya sibuk dengan pekerjaan.jadi memang mencari alternatif itu bagus tetapi kita juga harus memikirkan juga pola interaksi anak dilingkungan masyarakat. ada kaasus juga di desa saya anak yang bersekolah disekolah alternatif sangat tertutup, bahkan tidak mengenal teman-teman dilingkungan masyarakatnya. trus gimna ...?

new_rhoule.swcu mengatakan...

Menurut saya sekolah alternative ini muncul karena adanya kebutuhan manusia yang berbeda-beda. Seseorang memilih sekolah alternative diantaranya karena biaya dan kebutuhan hidup sekolah biasa mahal menurut mereka, dan akhirnya mengambil sekolh alternative seperti kejar paket A, B dan kejar paket C. Ada juga yang memilih sekolah alternative seperti kursus, hal ini dikarenakan adanya minat dan bakat dari individu tersebut. Tetapi ada juga yang memilih sekolah alternative seperti bimbingan belajar dikarenakan perasaan yang tidak puas hanya dengan sekolah biasa saja. Maka orang ini mengambil bimbingan belajar tambahan.
Sekolah alternative dapat berdampak pada pendidikan yang ada di Indonesia, antara lain pendidikan formal tidak dianggap begitu pentng karena masih ada sekolah alternative.
Menurut saya sekolah alternative ini bermaksud baik. Dengan sekolah alternatif, siswa dari golongan tidak mampu dan orang yang sudah berkeluarga tetapi ingin bersekolah dapat mengikuti kejar paket. Kursus juga sangat membantu individu dalam mencari kerja. Disamping itu juga dapat mengembangkan minat dan bakat seseorang dengan tepat. Begitu juga dengan BIMBEL siswa dapat menambah pengalaman dan pengetahuan lewat ini. Siswa yang mengikuti BIMBEL dapat lebih mengembangkan wawasannya di dalam sekolah.
Tetapi sekolah alternatif juga dapat berdampak negatif, hal ini disebabkan oleh orang-orang yang malas bersekolah tetapi ingin mendapat ijazah yang setara dengan sekolah formal. Mereka juga menganggap bahwa sekolah formal hanya membuang-buang waktu saja toh juga besuk bekerja di pabrik. Hal ini menyebabkan menurunnya peran pendidikan di Indonesia karena SDMnya malas untuk mengenyam bangku pendidikan.

Anonim mengatakan...

Hal itu bisa terjadi karena saat ini banyak orang yang menginginkan semuanya serba instan, sekolah-sekolah alternatif seperti home school merupakan suatu kegiatan belajar di luar program pemerintah, selain itu home school juga membuat aturan sendiri, orang lebih memilih home school karena mereka pikir hal itu menyenangkan dan biasanya satu guru hanya memantau satu siswa sehinga perhatiannya tidak terbagi, kegiatan pembelajaranya pun dilakukan di sembarang tempat seperti yang mereka inginkan, seperti rumah, taman bermain dll

Menurut saya kondisi ini berpengaruh terhadap nasip pendidikan di Indonesia, program pemerintah seolah-olah diabaikan karena ada alternatif lain yang lebih enak dan tidak banyak tuntutan, walaupun biaya yang dikeluarkan lebih banyak namun bagi mereka uang adalah segala-galanya jadi, tidak masalah.

Saya melihat kondisi seperti ini sangat menyedihkan karena menurut saya orang-orang kaya selalu mengandalkan uang dan mereka selalu menginginkan sesuatu yang serba instant tanpa memikirkan kelanjutanya / dampak baik buruknya.

Anonim mengatakan...

Hal itu bisa terjadi karena saat ini banyak orang yang menginginkan semuanya serba instan, sekolah-sekolah alternatif seperti home school merupakan suatu kegiatan belajar di luar program pemerintah, selain itu home school juga membuat aturan sendiri, orang lebih memilih home school karena mereka pikir hal itu menyenangkan dan biasanya satu guru hanya memantau satu siswa sehinga perhatiannya tidak terbagi, kegiatan pembelajaranya pun dilakukan di sembarang tempat seperti yang mereka inginkan, seperti rumah, taman bermain dll

Menurut saya kondisi ini berpengaruh terhadap nasip pendidikan di Indonesia, program pemerintah seolah-olah diabaikan karena ada alternatif lain yang lebih enak dan tidak banyak tuntutan, walaupun biaya yang dikeluarkan lebih banyak namun bagi mereka uang adalah segala-galanya jadi, tidak masalah.

Saya melihat kondisi seperti ini sangat menyedihkan karena menurut saya orang-orang kaya selalu mengandalkan uang dan mereka selalu menginginkan sesuatu yang serba instant tanpa memikirkan kelanjutanya / dampak baik buruknya.